Ayo Hemat Kertas

July 18, 2010
Mengapa Kita Harus Menghemat Kertas?
Setiap Proses produksi kertas memerlukan bahan kimia, air dan energi dalam jumlah besar dan tentusaja bahan baku, yang pada umumnya berasal dari kayu . Diperlukan 1 batang pohon usia 5 tahun untuk memproduksi 1 rim kertas. Limbah yang dihasilkan dari proses produksi kertas juga sangat besar, baik secara kuantitatif dalam bentuk cair, gas, dan padat, maupun secara kualitatif. Agar limbah ini tidak mencemari lingkungan, maka diperlukan teknologi tinggi dan energi untuk mem-prosesnya.

Prubahan gaya hidup serta penyesuaian akan perkembangan jaman menyebabkan penggunaan kertas terus meningkat, baik kertas untuk kebutuhan tulis/cetak, maupun untuk kebutuhan sanitasi, makanan/minuman dan penunjang gaya hidup lainnya. Peningkatan kebutuhan kertas tentunya diiringi dengan peningkatan kebutuhan akan bahan baku dan bahan tambahan lainnya. Konsekwnsinya adalah terjadi peningkatan limbah dari proses produksi kertas dan peningkatan jumlah kertas bekas.

Untuk memenuhi kebutuhan kertas nasional yang sekitar 5,6 juta ton/tahun diperlukan bahan baku kayu dalam jumlah besar yang mahal dan tidak dapat tercukupi dari Hutan Tanaman Industri (HTI) Indonesia, ironisnya kita lihat di sekeliling kita betapa banyaknya kertas yang ada di sekitar kita : dokumen, kemasan produk yang berlebihan, koran, majalah, brosur/leaflet/katalog produk, surat-surat, produk-produk sekali pakai, dan lain-lain. Padahal dengan memakai kertas bekas sebagai bahan baku kertas baru, sejumlah pohon, bahan kimia, air dan energi dapat dikurangi penggunaannya.

Jika kita tidak mulai memperbaiki pola konsumsi kertas sejak saatini, maka akan terjadi kebiasaan dan ketergantungan untukselalu menggunakan kertas dalam jumlah besar. Hal ini tentunya akan memberikan tekanan secara terus menerus kepada bumi kita dan memberi dampak yang kurang menguntungkan bagi lingkungan.

Jika sebuah organisasi terdiri dari 100 orang dapat menghemat 3 lembar kertas setiap hari, maka dalam setahun ada 156 batang pohon yang dapat diselamatkan.

Lalu Apa Yang Dapat Kita Lakukan?

3R : Reduce-Reuse-Recycle!

Mengurangi penggunaan kertas:
Manfaatkan teknologi surat elektronik (e-mail)/fasilitas pesan singkat telepon genggam (sms)/telepon untuk undangan/pesan/informasi yang bersifat informal ;
Jika memungkinkan gunakan produk yang lebih bertahan lama daripada produk kertas misalnya gunakan sapu tangan/handuk kecil daripada kertas tisu, gunakan popok kain daripada popok sekali pakai, piring porselin/keramik daripada piring kertas/kotak kue untuk menyajikan makanan kecil;
Jangan ambil/ menerima brosur/leaflet jika tidak diperlukan, atau kembalikan jika sudah dibaca dan isinya sudah dipahami.

Menggunakan Kembali produk kertas selama mungkin :
Gunakan kertas tulis/fotokopi pada kedua sisinya ; perlakukan kertas bekas/kertas kado bekas/amplop bekas dengan baik sehingga bisa diginakan kembali ; Gunakan kertas sisa buku tulis untuk membuat tulis baru/notes ; Sumbangkan/jual majalah, koran, buku pelajaran dan buku cerita yang masih layak guna;

Mendaur Ulang kertas, yaitu menggunakan produk tersebut setelah berubah bentuk. Kumpulkan kertas bekas yang tidak dapat disumbangkan (misalnya surat, tiketparkir/tol, bon belanja dll) untuk dibuat daur ulang.

Cara Membuat Kertas Daur Ulang
Kumpulkan limbah semua jenis kertas, kecuali kertas mengilat (seperti kertas sampul majalah), kemudian pilah menurut jenisnya: HVS bekas, kertas koran atau majalah.

Gunting atau sobek menjadi potongan-potongan kecil. Rendam kertas putih dalam air selama 3 hari, ganti air setiap hari. Sedangkan kertas berwarna harus direbus 2-3 jam dan rendam dalam air hangat, cuci bersih air rendaman jika sudah kotor terkena tinta. Perbandingan kertas dengan air 1:1 Peran kertas yang telah direndam dan buat menjadi kapalan-kapalan bulat, lalu haluskan dengan blender yang biasakn digunakan untuk membuat juice.

Tambah air dengan perbandingan 1:1 dan lem satu sendok makan sehingga berbentuk bubur. bisa juga ditambah pewarna alami (kunyit atau temulawak untuk warna kuning; daun jati muda untuk warna keunguan; daun suji, daun singkong atau daun pepaya untuk warna hijau; arang atau daun pisang kering untuk warna hitam, buah galinggem untuk warna merah dan air daun teh, tembakau untuk warna coklat) Caranya, campur bahan pewarna ke dalam adonan kertas, air dan lem diamkan beberapa saat hingga warna meresap dan menyatu Masukkan bubur kertas ke dalam ember lebar, dengan ketinggian yang dapat membuat cetakan (sreen/kasa nyamuk/jaring-jaring bentos berbingkai kayu berukuran sesuai keinginan folio/quarto atau A4) terndam.

Rendam cetakan ke dalam bubur kertas, angkat cetakan sehingga ada lapisan tipis bubur kertas dan tiriskan agar air berkurang dan tempelkan pada papan tripleks berlapis kain ukuran 120x220 cm atau sesuai kebutuhan. Keringkan dengan menganginkan di tempat yang teduh agar warna tidak pudar, Agar permukaan kertas halus, kertas daur ulang diseterika ketika hampir kering dengan melapisi kain tipis agar tidak terlalu panas

Tips:
Kertas HVS bekas warna putih seberat 2 kg dapat menghasilkan bubur kertas sekitar 40 liter yang dapat dibuat 200-300 lembarkertas daur  ulang ukuran kuarto Perbandingan untuk pewarna alam untuk 6 liter bubur kertas dibutuhkan 100 gram kunyit/temulawak untuk menghasilkan warna kuning atau 25-50lembar daun untuk menghasilkan warna hijau.

Walaupun kertas daur ulang ini banyak digunakan untuk kertas seni, namun harus diingat bahwa kegiatan daur ulang kertas ini bertujuan untuk memelihara lingkungan. Jadi jangan gunakan bahan tambahan (zat pewarna aktif, lem formaldehyde, pemutih, hiasan dari hayati laut, bunga edelweis dll) yang justru mencemari dan merusak lingkungan

Apa Yang Harus Diperhatikan Jika Kita Akan menggunakan Kertas?
Perimbangkan sekali lagi apakah memang kita betu-betul perlu untuk menggunakan kertas. Jika memang diperlukan kertas, pertimbangkan apakah dapat digunakan kertas bekas.

Jika harus menggunakan kertas baru, upayakan agar menggunakan kertas daur ulang  atau kertas yang lebih ramah lingkungan  dan gunakan sehemat mungkin. Jika kertas akan digunakan untuk menulis/mencetak, pertimbangkan lagi naskah yang akan dicetak, apakah memang benar-benar perlu untuk dicetak, apakah kalimat dan besar huruf sudah cukup efisien sehingga tidak akan memboroskan kertas. Untuk certak/fotokopi gunakan kertas yang mempunyai logo Ekolabel.

Setelah menggunakan kertas/produk kertas, perlakukan kertas tersebut dengan baik sehingga dapat bertahan lebih lama. Kotak kue, piring kertas, gelas kertas jika belum rusak/kotor -walaupun tertulis untuk produk sekali pakai- tentunya tidak perlu dibuang bukan? Bersihkan dan simpan di tempat yang bersih atau gunakan untuk keperluan lain.

Banyak hal dapat kita lakukan untuk menghemat kertas. Hargai alam, pikirkan bagaimana keputusan kita akan berdampak terhadap lingkungan dan kita akan terbiasa untuk selalu berlaku bijak dalam menggunakan kertas.

sumber: Kementerian Negara Lingkungan Hidup