Trik Membuat Anggaran Keluarga

July 25, 2010
Membuat anggaran keluarga ternyata merupakan hal yang gampang-gampang sulit dilakukan oleh sebuah keluarga. Apalagi ketika mendengar kata anggaran, dalam benak keluarga umumnya terkesan susah atau njelimet. Padahal, setiap keluarga disadari atau tidak, sudah melakukannya dengan rutin setiap bulan seiring dengan adanya pemasukan dari suami maupun istri yang bekerja, sekaligus kebutuhan-kebutuhan hidup mereka. Sehingga, sejatinya semua keluarga sudah terbiasa membuat anggaran.

Mereka baru menyadari ketika mengalami defisit keluarga terus-menerus sehingga harus berutang kepada pihak lain. Masalah tersebut bisa diatasi apabila keluarga membuat anggaran secara disiplin dan menerapkannya. Karena ternyata anggaran keluarga merupakan salah satu strategi yang paling penting dalam mengelola keuangan.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai anggaran keluarga, terlebih dahulu mari kita lihat tujuan dari pembuatan anggaran keluarga. Tujuan dari anggaran keluarga adalah mengetahui berapa pemasukan kita dan mengetahui pengeluaran-pengeluaran kita dalam periode tertentu sehingga keluarga tersebut bisa menelusuri kebiasaan-kebiasan keluarga tersebut dalam membelanjakan uangnya. Membuat anggaran keluarga bukan berarti membatasi diri untuk menjadi pelit melainkan untuk melatih diri kita mengeluarkan uang dengan cara yang bijak dan cerdas sehingga kita bisa menyisihkan sebagian pendapatan kita untuk ditabung ataupun diinvestasikan dalam bentuk yang lain.

Hal yang pertama dilakukan oleh sebuah keluarga adalah dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran keluarga. Sebagai contoh, penghasilan dari gaji antara suami dan istri dan penghasilan lain-lain (bunga deposito, dividen, sewa rumah dan lain-lain) serta mengetahui pengeluaran keluarga berupa kebutuhan hidup seperti makan, listrik, telepon, asuransi, cicilan kartu kredit. Selanjutnya kita juga bisa melakukan pengelompokan pemasukan dan pengeluaran misalnya untuk pengeluaran terbagi menjadi tiga bagian yaitu pertama, pengeluaran yang sudah rutin misalnya kredit mobil, kredit rumah, asuransi dan kartu kredit. Kedua, pengeluaran yang berkaitan dengan kebutuhan hidup misalnya listrik, telepon, makan, transport, pakaian dan terakhir pengeluaran yang berkaitan dengan hobi atau sedikit kemewahan misalnya nonton, liburan, membeli barang elektronik.

Setelah kita mengetahui pemasukan dan pengeluaran kita selanjutnya cobalah untuk disiplin terhadap pencatatan tersebut sehingga kita mengetahui secara jelas pola pemasukan dan pengeluaran kita. Pada awalnya hal tersebut mungkin memberatkan tetapi lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan apalagi bila keluarga tersebut memiliki tujuan-tujuan apa yang akan dimiliki dalam tahun-tahun mendatang. Sebagai contoh, apabila keluarga tersebut bisa menghemat pulsa telepon atau voucher handphone atau biaya transport sehari Rp 5.000 dalam waktu sebulan (20 hari kerja) sudah bisa berhemat Rp 100.000 dan dalam waktu satu tahun akan menjadi Rp 1.200.000.

Apabila uang tersebut kita tabung atau diinvestasikan dengan suku bunga atau return 5%, maka dalam waktu 20 tahun sudah menjadi Rp 39.679.200. Nilai itu bisa Anda gunakan sebagai biaya pendidikan anak.

Buruknya pengelolaan keuangan keluarga bisa menjadi masalah terhadap keluarga tersebut yang menimbulkan konflik antara suami dan istri. Yang lebih parah lagi terkadang bisa juga menimbulkan perceraian. Membuat anggaran keluarga ternyata jugs bisa memberikan manfaat lain yaitu mengurangi stres kita terhadap pengelolaan keuangan keluarga sehingga masalah-masalah keluarga yang berkaitan dengan keuangan dapat terhindari. Bukankah lebih baik mencegah masalah sebelum masalah itu timbal?

Ketika membuat anggaran kits harus mengetahui situasi keuangan kita pads saat ini. Pencatatan dan pengelompokan pemasukan serta pengeluaran selanjutnya akan kita tuangkan dalam anggaran bulanan.

Berikut ini salah satu contoh anggaran bulanan Keluarga Bapak Bejo :

Perencanaan anggaran keluarga pada dasarnya bisa dibagi menjadi enam tahap

TAHAP 1: PENDAPATAN
Pendapatan keluarga biasanya untuk yang bekerja akan menerima pengasilan rutin berupa gaji bulanan dan bonus di akhir tahun. Nah, untuk gaji bulanan mungkin tidak menjadi masalah dalam anggaran tetapi untuk bonus kadangkala kita agak kerepotan. Salah satu caranya adalah dengan melihat bonus-bonus pada masa lalu kemudian dibagi 12 bulan, sehingga anggaran pendapatan bonus perbulan bisa diprediksi. Pada kasus contoh di atas bonus yang diperoleh adalah Rp 3 juta setahun maka sebulan menjadi Rp 250 ribu.

TAHAP 2: PENGELUARAN
Pengeluaran yang telah dikelompokkan menjadi tiga memudahkan kita untuk menelusuri pengeluaran apa saja yang terjadi. Akan lebih baik bagi sebuah keluarga apabila pengeluaran tersebut tercatat pada buku bank, misalnya pengeluaran listrik, telepon, PBB, setoran untuk tabungan atau dengan cara membuat tabungan khusus untuk pengeluaran sehingga memudahkan kita untuk menelusurinya tentunya juga harus diperhatikan biaya bulanan administrasi tabungan tersebut.

TAHAP 3: JUMLAHKAN
Jumlahkan semua pendapatan dan pengeluaran kit kemudian bandingkan antara pendapatan dan pengeluaran kita. Apabila pendapatan lebih besar akan terdapat surplus begitu juga sebaliknya akan terdapat defisit.

TAHAP 4: PELAJARI KEMBALI DAFTAR YANG TELAH KITA BUAT
Dengan mempelajari kembali pendapatan dan pengeluaran yang telah kit lakukan maka kita akan dapat mengetahui: Pengeluaran apa yang masih bisa ditekan? Apakah ada kelebihan dana-dana lain? Apakah utang-utang kita bisa kita kurangi lebih cepat? Sehingga kita bisa menempatkan kelebihan dana tersebut pada bentuk investasi lainnya. Pada contoh di atas kita lihat, Bapak Bejo ingin mengurangi tagihan kartu kredit Rp 100.000, dan biaya nonton Rp 50.000, biaya jalan-jalan Rp 100.000 serta menambah tabungan Rp 200.000. Sehingga terjadi surplus pada bulan berikutnya sebesar Rp 950.000. Surplus tersebut merupakan penjumlahan antara surplus bulan lalu ditambah selisih antara pendapatan dan pengeluaran bulan Februari.

TAHAP 5: KENALI DAN TELUSURI PENGELUARAN KITA
Dengan mengenali dan selalu menelusuri pengeluaran, semakin baik dalam melakukan anggaran, karena bisa jadi akan ada bentuk pengeluaran lain. Apabila memungkinkan simpan tanda terima pengeluaran kita.

 TAHAP 6: BANDINGKAN DAN KEMBANGKAN
Setelah anggaran keluarga terbentuk dan menjadi kebiasaan Anda maka bandingkan dengan kebiasaan sebelumnya tentunya akan ada kepuasan bagi kita bukan? Karena segala sesuatunya menjadi terstruktur. Akan lebih baik bagi kita juga untuk selalu mengembangkan diri misalnya dengan mengetahui produk-produk keuangan yang memberikan return yang lebih baik, misalnya reksa dana, saham, unit link dan instrumen investasi lainnya. Sering-seringlah memperbaharui pengetahuan Anda dengan membaca hal-hal yang bermanfaat untuk berinvestasi atau bertanya tentang investasi.

Dengan mengetahui bagaimana membuat anggaran dan tahapannya semoga bisa memberikan manfaat tidak hanya untuk diri sendiri tapi jugs dapat dibagikan dengan keluarga, teman, sahabat maupun orang lain. Siapa lagi yang peduli dengan keuangan kits kalau bukan diri kits sendiri. (Oleh: Mohamad Andoko, MM, RFP-I Praktisi perencana keuangan dan perpajakan, Anggota Financial Planning Association Indonesia (FPAI)