Cara Menghemat Belanja Bulanan

October 06, 2011
Menekan pengeluaran yang tidak perlu bisa menghemat belanja bulanan.

Boleh percaya boleh tidak, banyak sekali pengeluaran yang kita lakukan sebetulnya sifatnya tidak wajib, sehingga Anda bisa leluasa menekan jumlah pengeluarannya.

Sebut saja fitness, rekreasi, nonton. Semua itu tidak wajib. Paling tidak dari sekali seminggu, Anda bisa menguranginya menjadi sekali dalam dua minggu atau sekali dalam sebulan. Ada banyak lagi pengeluaran yang bisa Anda tekan. Setidaknya, lewat empat pos pengeluaran yang harus Anda waspadai.

Keempat pos itu adalah telepon, listrik, air; biaya sosial (hadiah dan sumbangan); busana dan aksesori; serta hiburan.

Telepon, Air, Listrik
Telepon, listrik, dan air adalah pos-pos pengeluaran yang punya kecenderungan untuk jadi besar kalau Anda tidak berhati-hati. Kenapa demikian? Selain karena ketiganya adalah fasilitas yang akan menunjang keberlangsungan hidup di rumah Anda, alasan lainnya adalah karena pembayaran ketiga pos tersebut dilakukan belakangan. Segala sesuatu yang pembayarannya dilakukan belakangan, biasanya akan terasa berat ketika Anda harus membayarnya di akhir.

Ada dua komponen yang biasanya Anda bayar pada rekening telepon, biaya langganan dan pulsa. Kalau bicara tentang biaya langganan, mungkin hal itu agak sulit Anda ubah karena jumlahnya memang sudah tetap tiap bulannya. Tapi pembayaran pulsa biasanya ditagih berdasarkan jumlah pemakaian Anda.

Nah, cara menghemat adalah dengan bicara hanya yang penting-penting saja selama bertelepon. Internet sangat mungkin juga menjadi salah satu sumber membengkaknya rekening telepon Anda, jadi hindarilah terjebak dalam pemakaian yang sangat lama.
Bagaimana menghemat biaya listrik Anda. Caranya, antara lain hindari pemakaian listrik secara serentak di malam hari. Jangan menyetrika atau mencuci di malam hari, sementara seluruh lampu rumah dan televisi menyala. Selain itu, jangan biarkan AC menyala sepanjang hari.

Mengganti lampu bohlam dengan lampu neon juga penting , walaupun awalnya terasa mahal. Lampu neon mungkin lebih mahal dibanding membeli bohlam. Tapi pada praktiknya, listrik yang harus Anda bayar kemudian bisa jadi jauh lebih murah karena energi yang diperlukan lebih hemat. Cara menghemat listrik lainnya adalah dengan mematikan lampu atau barang elektronik bila sedang tidak digunakan.

Soal menghemat air, yang bisa Anda lakukan antara lain adalah dengan menggunakan pancuran air atau shower. Dengan pancuran, air yang Anda pakai akan jauh lebih sedikit, tetapi tersebarnya air tersebut tidak kalah dengan kalau Anda memakai gayung. Cara yang lain menghemat air adalah memasang bak kecil dan menghindari melubernya air ketika mengisi bak.

Biaya Sosial (Hadiah dan Sumbangan)
Pernahkah Anda mencoba menghitung, berapa kali dalam bulan ini Anda mendapat undangan pesta pernikahan? Selanjutnya, coba hitung lagi berapa total uang yang Anda keluarkan untuk hadiah pernikahan tersebut. Mungkin banyak dari Anda yang kaget setelah mencoba menghitungnya. Kenapa? Karena terlalu banyak.

Ya, hadiah pernikahan memang hanya salah satu contoh dari sekian banyak biaya sosial yang biasa kita temui dalam pergaulan kita sebagai anggota masyarakat. Masih banyak lagi contoh biaya sosial yang bisa Anda temui, seperti iuran RT/RW, permohonan sumbangan untuk masjid, gereja, panti asuhan, dan sebagainya, bahkan iuran arisan pun sebenarnya bisa digolongkan ke dalam biaya sosial, lho.Prinsipnya, pengeluaran uang yang dilakukan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar atau membantu orang di sekililing kita, bisa dikatakan sebagai biaya sosial.

Oleh karena kendali atas biaya sosial ini berada pada diri kita masing-masing, kita sendirilah yang mesti pintar-pintar menyiasati pengeluaran untuk biaya yang satu ini, agar anggaran tidak jebol. Dengan demikian, kalau ada biaya sosial yang harus kita keluarkan, kita juga pasti bisa mengeluarkan uang untuk biaya tersebut dengan hati yang lebih ikhlas, tanpa perlu ngedumel atau marah-marah. Nah, untuk membantu Anda mengendalikan biaya sosial, di bawah ini sejumlah tips yang mungkin bermanfaat.

Perkirakan Biaya Sosial
Beberapa dari Anda mungkin memasukkan kebutuhan biaya sosial ke dalam kelompok "Pengeluaran Tak Terduga" dalam anggaran Anda. Padahal, jangan lupa, biaya sosial tidak selalu tidak bisa diduga. Beberapa dari biaya sosial yang Anda keluarkan terkadang malah sudah bisa diperkirakan sebelumnya.

Mungkin, memang ada biaya sosial seperti sumbangan-sumbangan yang sifatnya benar-benar tidak terduga. Prinsipnya, Anda tetap bisa membuat perkiraan kalau mau. Kan, enak kalau angka biaya sosial ini bisa diperkirakan dulu sebelumnya. Tak perlu terperinci sekali, yang penting ada perkiraan angkanya.

Susun Daftar Prioritas
Setelah Anda memperoleh perkiraan tentang berapa total kebutuhan biaya sosial, yang harus Anda lakukan berikutnya adalah membuat daftar prioritas dari tiap-tiap komponen biaya sosial tersebut. Misalnya, prioritas pertama iuran RT, prioritas kedua arisan, dan seterusnya.

Tempatkan komponen biaya yang benar-benar tak terduga dalam urutan terakhir di daftar prioritas Anda. Cara ini akan memudahkan Anda dalam menyusun prioritas biaya sosial Anda.

Sesuaikan Daftar Prioritas dengan Anggaran
Langkah berikutnya adalah menyesuaikan daftar prioritas yang baru saja Anda buat dengan anggaran keluarga Anda. Kalau dana Anda ternyata tidak cukup, tentu saja akan ada komponen-komponen biaya sosial yang harus Anda relakan dicoret dari daftar. Biasanya yang akan menjadi 'korban' pencoretan pertama kali adalah komponen biaya sosial yang sifatnya benar-benar tak terduga.

Jangan ragu untuk mengatakan 'Tidak'
Bila Anda telah menyesuaikan daftar prioritas biaya sosial dengan anggaran, yang harus Anda lakukan sekarang adalah mematuhi daftar tersebut. Kalau ada kebutuhan di luar anggaran, Anda harus bisa mengatakan “tidak”.

Busana dan Aksesori
Baju memang penting, tapi Anda mungkin bisa menekan jumlah rupiah yang Anda keluarkan untuk baju kalau memang pengeluaran Anda untuk baju terasa besar. Yang dimaksud busana & aksesori adalah pakaian yang kita kenakan setiap hari berserta segala pelengkapnya, seperti tas, sepatu, sabuk, dan segala macam perhiasan yang melekat di tubuh ataupun busana.

Begitu beragamnya jenis busana dan aksesori hingga tanpa sadar kita sering terbujuk untuk memiliki lebih banyak ragam busana dan aksesori. Tahu-tahu tanpa terasa kita sudah membelanjakan begitu banyak untuk pengeluaran yang satu ini.

Bagaimana caranya agar pengeluaran untuk busana dan aksesori tidak kebablasan? Anda mesti menanyakan pada diri sendiri, benarkah saya memerlukan barang ini? Pantaskan saya memakainya? Kalaupun saya memang bisa memakainya, seberapa seringkah?

Disiplinkan diri Anda hanya untuk membeli baju bila memang dibutuhkan. Untuk menekan anggaran belanja, kalau biasanya beli baju baru sebulan sekali, sekarang coba dijadikan dua bulan sekali. Beli yang kualitasnya bagus karena lama pemakaiannya bisa lebih lama.

Supaya koleksi baju dan aksesori Anda kelihatan banyak, pintar-pintarlah memadupadankan semua koleksi Anda. Dengan demikian, tidak ada koleksi baju atau aksesori yang mubazir, karena tidak bisa dipadupadankan

Hiburan
Hiburan bukan melulu nonton filem atau nonton konser, tapi banyak macamnya. Anda mendengar musik dari radio tape di rumah atau menonton televisi, itu juga sudah hiburan. Anda pergi ke restoran dan makan bersama teman-teman Anda, juga hiburan. Apa lagi? Banyak, kan? Apa pun itu, asalkan sifatnya bisa menghibur diri Anda sendiri, bisa dikatakan sebagai hiburan.

Untuk anggaran makan di luar pergi bersama keluarga, bicara soal harga, biasanya uang yang harus Anda keluarkan akan sangat bergantung pada tempat yang Anda datangi. Semakin bagus dan mewah tempat itu, biasanya uang yang harus Anda keluarkan akan semakin mahal. Tetapi jangan lupa bahwa hal itu biasanya cukup sebanding, karena suasana biasanya mahal harganya.

Tentu saja, saya tidak akan menyarankan Anda datang ke tempat yang murah dibanding ke tempat yang mahal, karena biasanya masing-masing tempat makan memiliki kelebihan dan kekurangannya. Boleh saja sesekali mengajak keluarga makan di restoran yang agak mewah. Misalnya, ketika ayah/ibu mendapat bonus dari kantor. Selebihnya, untuk acara makan di luar setiap malam minggu, fast food dan kedai yang bersih bisa menjadi pilihan.

Bila hiburan Anda di rumah adalah menonton TV, tak usah ngotot berlangganan TV kabel bila memang anggaran keluarga tidak mencukupi. Sekarang ini ada tujuh stasiun teve di Indonesia yang bisa Anda tonton. Kompetisi yang ketat membuat mereka berlomba-lomba menyajikan acara yang menarik. Nah, tinggal Anda rajin membaca jadwal acara masing-masing televisi di koran untuk mencari acara yang paling menarik.

Cara Menghemat Uang Belanja
Kadang kita amat tergantung dengan berbagai produk barang. Hasrat untuk memiliki sebuah barang kerap jauh dari akal sehat. Sekali menyukainya, tak perduli apakah ada uang di kantong atau tidak, langsung saja dibeli.

Hal-hal seperti inilah yang mengganggu anggaran belanja keluarga. Supaya tak mudah tergoda, Anda bisa mengatur pengeluaran belanja secara bijak, berikut kiatnya.

Manfaatkan Waktu Obral
Setiap tahun, beberapa kali toko-toko menggelar obral gede-gedean. Manfaatkan kesempatan ini untuk membeli kebutuhan yang memang sudah diprioritaskan. Misalnya membeli sepatu anak karena sepatu lamanya perlu diganti atau mengganti kompor yang rusak. Prioritaskan pada barang yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan. Belilah barang yang memang dibutuhkan lebih dulu oleh keluarga Anda, baru setelah itu barang yang memang diinginkan. Jangan mentang-mentang semua barang banting harga, Anda lalu kalap membeli.

Jangan Tergiur Iklan
Belilah karena Anda memang membutuhkannya. Jangan terbujuk iklan, karena iklan dibuat memang agar Anda mau membeli, bukan sekadar memberi informasi.

Membawa Catatan Belanja
Biasakan membawa secarik kertas yang berisi daftar barang yang harus dibeli. Cara ini bisa menghemat uang belanja, sebab, Anda hanya membeli apa yang tertera di kertas. Bukannya melenceng ke barang-barang lain yang memang tidak dibutuhkan.

Memilih Tempat Belanja
Jadikan harga sebagai faktor utama dalam memilih tempat berbelanja. Apalagi berbelanja barang kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Kalau Anda bisa membeli barang yang sama di tempat yang murah, kenapa tidak ke sana saja? Ingat, barang-barang rumah tangga adalah kebutuhan yang harus dibeli secara rutin dan berulang. Bila Anda membelinya di tempat yang mahal, selisih harga yang cukup besar akan terasa setelah beberapa bulan