Urusan Utang Picu Depresi Akut

October 15, 2012
Uang kertas
Stres memikirkan utang sama beratnya bahkan melebihi stres karena pekerjaan. Keduanya punya efek buruk buat kesehatan.

Studi terbaru mengatakan, stres urusan finansial dan masalah utang akan membawa risiko terkena depresi akut, serangan jantung, maag, migrain, nyeri punggung, dan sebagainya.

Dilansir Genius Beauty, menurut para peneliti dari University of Nottingham (Inggris), pinjaman atau utang memiliki efek buruk terhadap efek kesejahteraan emosional dari seseorang.

Para ilmuwan mengandalkan analisis informasi tentang material dan keadaan mental dari sekitar 10.000 orang Inggris antara 1991-2008. Semua peserta diminta tentang uang, insomnia, rasa percaya diri dan kemampuan mereka untuk berkonsentrasi.

Ternyata bahwa mereka yang memiliki beberapa kesulitan dalam membayar kewajiban pinjaman mereka sering menderita keputusasaan, kecemasan, tidak berharga, dan memiliki tidur bermasalah. Setiap debitur kelima, yang tidak bisa melakukan pembayaran lain dalam waktu, menderita depresi.

Hal ini dapat diterapkan kepada mereka yang telah froced untuk menangani hipotek - prospek jangka panjang utang keuangan tertekan kinerja psikis mereka.

Sementara itu, Associated Press dan AOL dalam survei menemukan, mereka mendapati banyak orang mengeluhkan masalah pencernaan akibat stres urusan keuangan. Persentasenya mencapai 27%. Sedangkan mereka yang mengalami masalah pencernaan karena urusan lain hanya ada delapan persen.

Selain itu, ada 44% orang stres karena keuangan mengalami migrain. Sedangkan, yang tidak mengalami masalah keuangan hanya ada empat persen yang alami migrain.

Rasa depresi 23% dialami orang yang mengalami tekanan keuangan. Hanya empat persen yang depresi bukan karena tekanan keuangan. Selain itu, 65% orang yang mengalami stres tinggi akibat keuangan mengalami sakit punggung dan otot tegang.

Solusi mengatasi masalah ini adalah seseorang harus mau merencanakan keuangan mereka. Pendapatan dan pengeluaran bisa diatur sendiri, sehingga membuat seseorang lebih mudah mengatasi stres finansial dan percaya diri meng hadapi urusan keuangan. (inilah.com)